Lagu Doel Sumbang Mp3 Offline sa PC
Ang Lagu Doel Sumbang Mp3 Offline, na nagmumula sa developer na Lagu Kenangan, ay tumatakbo sa Android systerm sa nakaraan.
Ngayon, maaari mong laruin ang Lagu Doel Sumbang Mp3 Offline sa PC gamit ang GameLoop nang maayos.
I-download ito sa GameLoop library o mga resulta ng paghahanap. Hindi na tumitingin sa baterya o nakakadismaya na mga tawag sa maling oras.
I-enjoy lang ang Lagu Doel Sumbang Mp3 Offline PC sa malaking screen nang libre!
Lagu Doel Sumbang Mp3 Offline Panimula
Aplikasi ini berisi Kumpulan Lagu Lawas Doel Sumbang yang disajikan secara offline dan bisa di download gratis.
Doel Sumbang mempunyai nama asli Abdul Wahyu Affandi (lahir di Bandung, Jawa Barat, 16 Mei 1963) adalah seorang musisi asal Jawa Barat. Ia mengawali karier di dunia teater pada " Teater Braga ". Dan banyak belajar juga dari Remy Sylado yang tak lain adalah pimpinan Dapur Teater 23761, Dari sanalah ia mendapatkan nama julukan "Doel", nama "Sumbang" dikaitkan dengan lagu-lagunya yang nyeleneh, vulgar, dan tengil. Ia meraih kesuksesan lewat duetnya dengan Nini Carlina lewat lagu Kalau Bulan Bisa Ngomong, Aku Cinta Kamu dan Rindu Aku Rindu Kamu serta duetnya dengan Ikko lewat lagu Cuma Kamu.
Doel Sumbang juga dikenal sebagai musisi Sunda. Ia menyanyikan lagu tentang kehidupan-kehidupan di sekitar Sunda. Doel Sumbang juga beberapa kali berperan sebagai pencipta lagu bagi sejumlah penyanyi di Indonesia, seperti Ikko, Ita Purnamasari, Yhanti Yuning juga dalam duet Agnes Monica dan Eza Yayang yang kala itu masih menjadi penyanyi cilik dalam album Yess!. Karya - karyanya yang terhitung cukup banyak serta karakter karyanya yang kuat sebagai musisi dan penyanyi membuatnya sering disejajarkan dengan musisi lain seperti Ebiet G Ade, atau Iwan Fals.
Berikut ini adalah beberapa lagu hits doel sumbang (Playlist) yang terdapat dalam aplikasi ini, dan akan selalu kami update dengan lagu terbaru :
- Rindu aku rindu kamu
- Kalau bulan bisa ngomong
- Hak cipta seluruh lagu pada aplikasi ini adalah milik pencipta, musisi dan label musik yang bersangkutan. Jika anda adalah pemegang hak cipta lagu yang ada di aplikasi ini dan tidak berkenan lagu anda ditampilkan, silahkan hubungi kami melalui email developer dan beritahu kami tentang status kepemilikan anda atas lagu tersebut. Kami akan langsung menghapus lagu tersebut.
- File lagu kami dapatkan dan kumpulkan dari file-file yang tersebar bebas di internet.
- Audio telah di kompress, oleh karena itu kualitas suara audio tidak sebagus jika anda membeli CD & DVD aslinya
- Untuk mendapatkan suara audio yang berkualitas tinggi, Belilah CD & DVD Aslinya untuk mendukung artis favorit anda !
Mari dengarkan lagu baru Bahrain Rahman bertajuk Sayang Aku Rindu. Lagu ini merupakan lagu tema untuk drama Kau Aku Cinta yang disiarkan menerusi saluran TV3.
Tajuk Lagu : Sayang Aku Rindu
Penyanyi: Bahrain Rahman
Lagu / Lirik : Yoya (Sixth Sense)
Jangan pernah ragu cintaku
Yang selalu memanggil namamu
Disetiap detak jantungku
Saat jauh dari kasihmu
Benar benar aku tak mampu
Hidup tanpa mu memeluk ku
Yang pernah selalu melupakan
Setiap kasih yang kau beri
Setiap cinta yang kau bagi
Sungguh sepi malam ku
Tak seperti saat dengan mu
Tika kau ada disisiku
Menghiasi mimpi indahku
Sayang, sayang, aku rindu
Sayang, sayang, ku tak mungkin
Engkaulah bintang dimalam ku
Cahaya disetiap gelapku
Dirimulah cinta sejati
Sayang, sayang, aku rindu
Sayang, sayang, ku tak mungkin
Jangan pernah ragu cintaku
Yang selalu memanggil namamu
Disetiap detak jantungku
Syafrizaldi Penulis Perjalanan
Kami tengah dilanda gelisah saat melintasi Danau Sigending, sebuah danau yang dikepung mangrove di sudut Semenanjung Berau, Kalimantan Timur. Awan hitam menggumpal, berpusing ditiup angin. Omek menoleh ke belakang, dia mencoba memaksa perahu berlari kencang. Tapi tak mungkin melintas dengan kecepatan tinggi, habitat penyu akan terganggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di danau ini, penyu terkepung. Mereka tak punya jalan keluar kecuali melintas celah sempit di ujung selat yang berhadapan dengan Pulau Kanyiungan Besar. Menurut Omek, tak banyak penyu yang melakukan itu, mereka lebih nyaman di danau ini. "Kalau hujan turun, terima nasib basah-basah, ya," kata Omek.
Rintik hujan turun, tapi awan hitam yang tadi mengganggu Omek telah menjauh. Kami menikmati perjalanan lambat itu sembari merentang kail. Mudah-mudahan ujung kail dimakan ikan.
Santi di anjungan perahu menjerit ketika beberapa ekor penyu melesat cepat. Penyu yang melintas tampak jinak. Mereka berenang persis di sisi perahu. Hutan bakau di sekeliling kami basah, air menetes di ujung daunnya yang tebal. Sementara itu, rombongan bekantan telah lama lari menjauh saat pertama kali kami datang.
Air yang jernih memperlihatkan dasar laut. Menurut Omek, wilayah ini dulunya adalah lokasi pengeboman ikan. "Ngeri, bertahun-tahun danau ini menjadi sasaran empuk perusak lingkungan. Para pencari ikan juga menggunakan racun sianida," tutur dia.
Kini setelah kesadaran masyarakat meningkat, kata Omek, wilayah ini berangsur pulih. Ikan-ikan dan biota laut lainnya seperti udang dan ketam mulai memijah. Nelayan kini bahkan tak lagi mencari biota laut sejak area ini dijadikan kawasan perlindungan laut. Pada 2016, Bupati Berau bahkan mengeluarkan surat keputusan tentang Kawasan Lindung dan Ekowisata Sigending seluas 1.500 hektare.
"Tak banyak wisatawan datang ke lokasi ini. Jika ke Berau, kebanyakan hanya berkunjung ke Derawan. Tempat itu memang dikenal dengan terumbu karang yang masih bagus. Tapi di sini, terumbu karang baru saja mulai tumbuh," tutur dia.
Dari beberapa pulau yang kami singgahi sebelumnya, Maratua yang paling menarik. Pulau berbentuk ujung belati itu menyediakan banyak tempat untuk berleha-leha dan membunuh waktu. Pulau Kakaban, juga mengesankan dengan ubur-ubur tak bersengat di danau air asinnya.
Kami menghabiskan sisa sore di Danau Sigending sebelum kembali ke Teluk Sulaiman. Teluk itu lebarnya hanya 1,5 kilometer dan menjorok ke daratan sejauh 6 kilometer. Ini adalah satu-satunya celah yang dapat dilalui menuju danau. Di ujung teluk, terdapat aliran air nan dingin. Tentara Belanda, kata Omek, pernah membuat bangunan penyedia air bersih di daratan di ujung teluk itu. Bangunan air peninggalan Belanda itu kini tampak tak terawat. Batu-batu alam tersusun rapi membendung aliran air, tapi akar pepohonan telah merayapi sebagian besar dinding batu.
Sepanjang perlintasan di Teluk Sulaiman, kawanan monyet mengintip perjalanan kami. Mereka hidup di hutan-hutan tersisa bekas pembalakan pada 1970-an hingga awal 2000-an.
Berkilometer-kilometer di tenggara teluk, Pulau Kaniungan Besar memencil sendiri. Kami menghabiskan siang bersama para perempuan yang membawa bekal. Mereka memakan buras, sejenis penganan dari beras serupa lontong. Lauknya, perempuan-perempuan ini membakar ikan segar di tepi pantai. Selain itu, mereka membawa lauk yang telah dimasak di rumah sejak pagi hari.
Santi mengenalkan saya dengan mereka, kelompok sadar wisata berbasis di Kampung Teluk Sulaiman. Mereka menyebut diri Forlika. Mereka tampak gembira kala angin meniup pucuk-pucuk kelapa.
Pulau Kaniungan bukan pulau besar, luasnya tak lebih dari 60 hektare. Sebuah catatan yang terbit pada 1994 dari Abdul Wahid Syech menerangkan pulau ini kerap dinaiki penyu untuk bertelur. Tapi kini pendaratan penyu terbatas hanya pada wilayah tak berpenghuni di sebelah utara. "Penghuni pulau semakin banyak, penyu jadi takut bertelur dekat perumahan warga," kata Omek.
Kaniungan Besar kini hanya dihuni oleh tak lebih dari 20 keluarga. Selain memanfaatkan jasa penginapan rumah warga, para pelancong bisa datang saban hari dengan menginap di tenda. Kami berinisiatif tak menginap, takut kunjungan itu justru membuat penyu enggan mendarat. Cukuplah penyu-penyu dinikmati di habitatnya tanpa gangguan.
Sejauh 16 kilometer di barat laut, kapal-kapal nelayan berjejer. Sebuah jembatan panjang melintang muara, sekaligus menjadi pembatas wilayah kelola perairan laut dengan kawasan wisata. Tak banyak tetamu berkunjung. Liburan telah usai.
Beberapa anak sibuk bermandi air di dermaga kecil tempat para pelancong menyewa perahu. Kami ingin sekali tak melewatkan kegirangan mereka, tapi Omek telah memesan sebuah perahu untuk mengantar ke Labuan Cermin.
Perlintasan ke Labuan Cermin turut ditemani penyu. Mereka berenang sesuka hati. Kadang tampak seolah-olah mereka mengikuti arah laju perahu, tapi langsung menghilang sesaat setelah berpasang mata di atas perahu memperhatikan.
Di Labuan Cermin, kini sudah ada dermaga apung terbuat dari fiber. Dulu, kata Omek, dermaga hanya terbuat dari kayu. Pengelola telah pula menyiapkan jalur trekking di atas dermaga itu. Beberapa pengunjung asal Prancis tengah riang melompat ke dalam air.
Lantai Labuan Cermin tampak dari permukaan. Mungkin inilah penyebab wilayah itu dikatakan Labuan Cermin. Kami melewatkan sepenggal siang sebelum mengunjungi Kisman, seorang petani lada. Ladangnya tak jauh dari Labuan Cermin.
Menuju tempat Kisman, kami melewati daerah berhutan sekunder. Bekas-bekas tebangan masih tersisa. Sementara itu, pohon-pohon baru telah tumbuh dengan kanopi yang lebar. Lantai hutan mulai terasa lembap saat ladang-ladang petani terlewati.
Lada tumbuh subur, merambat layaknya sirih. Walaupun masih dalam satu keluarga, lada telah membawa berkah sekaligus sengketa. Selama berabad-abad, tanaman ini menguasai pasar rempah dunia.
Untaian buah lada menjulur dari ketiak daun. Warnanya masih hijau kekuningan, belum siap untuk dipanen. Tapi untaian itu mengkilap diterpa terik matahari, memperlihatkan bias cahaya nan kemilau.
Kisman tengah memanen lada. Kami ikut membantu dia memetik lada yang telah matang. Di atas bebatuan kapur, Kisman mesti memperhatikan ketersediaan hara jika tak ingin ladanya kekurangan makanan lalu layu.
Dia mengatakan lada sudah ditinggalkan masyarakat karena didera penyakit layu sekitar 15 tahun yang lalu. Tapi Kisman tak patah arang. Dia berupaya membudidayakan lada dari sisa tanaman yang masih ada.
Sejarah lada, kata Kisman, dimulai dari perkenalan jenis tanaman ini sebagai bahan pengawet daging yang berasal dari India, lantas berkembang menjadi primadona abad pertengahan dan menguasai perdagangan rempah di Eropa dan Asia Barat. Indonesia menjadi sumber komoditas ini di panggung dunia lewat lada yang diproduksi di Sumatera dan Jawa.
Walaupun menjadi pendatang baru dalam bisnis lada, setidaknya Kalimantan sudah memperlihatkan geliat. Di pasar dunia, lada dari Kalimantan Timur dikenal dengan sebutan white pepper Samarinda.
Semenanjung Berau menyisakan sudut-sudut rupawan. Di ibu kota, Tanjung Redeb, Kesultanan Sambaliung dan Gunung Tabur memeluk erat wilayah seberang Sungai Segah. Sungai besar itu mengalir di pangkal semenanjung, mengantarkan penduduk pada wilayah perairan laut berpulau-pulau kecil.
Di sungai ini pula, kami menikmati ikan segar. Pemerintah Kabupaten menggelar pesta makan ikan. Lebih dari 3 ton ikan dimasak dalam sehari, persis di pinggiran Sungai Segah itu. Bertepatan pula dengan larungnya dua perahu naga, orang Berau menyebutnya sebagai ritual Baturunan.
Masyarakat melarung dua buah perahu ke Sungai Segah. Mereka menyebutnya Perahu Panjang Naga Sekuin. Keduanya seolah-olah diperlombakan untuk sampai di sisi seberang sungai. Tapi sesungguhnya ini mengandung makna kerja sama dan kekompakan antarwarga.
Saya sesungguhnya ingin sekali menikmati menyeberang dengan Perahu Naga Sekuin itu, tapi tak cukup tempat karena para pendayung yang jumlahnya mencapai 15 orang sudah sesak. Dari tepian, pengunjung dapat menyaksikan dua Perahu Sekuin berwarna kuning itu meluncur, sedikit melingkar ke hulu, menghindari terpaan air yang cukup deras, lalu berlabuh di seberang.
Setelah Baturunan usai, Inda Ammangku Aji Putra Sabaran Aji Saifur menunggu. Dia adalah salah seorang kerabat kesultanan. Di Berau, Inda juga dikenal sebagai seorang budayawan. Dia mengajak berkeliling istana Kesultanan Gunung Tabur. Istana itu kini tampak bagai museum. Foto-foto bersejarah terpampang di dinding, pun alat-alat yang digunakan oleh kesultanan semasa aktif.
Inda mengisahkan, Baturunan mengandung makna bersatu, rukun, dan damai. Ini berasal dari bahasa Banua, suku asli di Berau. Baturunan sendiri berarti kepedulian sesama warga. Dulu, katanya, orang Banua hidup dalam keselarasan alam dan bergotong royong.
"Baturunan dulu untuk bawuma, dami manabbas, manugal, batanam, maruput, dan mangatti," ucap dia dalam bahasa lokal. Itu adalah pekerjaan-pekerjaan utama masyarakat agraris. Tapi kini, kata dia, Baturunan Parau (perahu) dimaknai sebagai sebuah kebersamaan dalam menjunjung derajat kesultanan. Ini adalah nilai budaya yang tak akan mungkin ditinggalkan.
Inda mengisahkan, Kesultanan Berau mula berdiri pada abad ke-14. Diperintah oleh raja pertama Baddit Dipattung bergelar Aji Raden Surya Nata Kesuma pada 1400 hingga 1432. Pusat pemerintahannya berada di Sungai Lati, kini menjadi area konsesi pertambangan batu bara.
Kedatangan kolonial Belanda pada mula abad ke-17 membuat Kesultanan Berau terbelah dua, menjadi Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur. Konflik keluarga yang berlangsung hampir tiga keturunan itu dimanfaatkan Belanda untuk memecah-belah. Inda menunduk, mungkin dia tengah membayangkan kecamuk perang saudara yang pernah terjadi.
Berkilometer-kilometer di Teluk Bayur, Aji Rachmadsjah, 81 tahun, telah pula menunggu di rumahnya. Saya memanggilnya Kaik, berarti kakek. Bertahun lalu, tepatnya 2015, rumah itu direnovasi menjadi Museum Siraja Teluk Bayur, Berau.
Kisah Berau, kata Kaik, tak akan selesai dibicarakan dalam semalam. Selalu ada kisah yang dapat temukan dalam setiap kunjungan. Berau menanti untuk mengurai dongeng-dongeng buat para pejalan.
Lagu Doel Sumbang Mp3 Offline Introduction
Aplikasi ini berisi Kumpulan Lagu Lawas Doel Sumbang yang disajikan secara offline dan bisa di download gratis.
Doel Sumbang mempunyai nama asli Abdul Wahyu Affandi (lahir di Bandung, Jawa Barat, 16 Mei 1963) adalah seorang musisi asal Jawa Barat. Ia mengawali karier di dunia teater pada " Teater Braga ". Dan banyak belajar juga dari Remy Sylado yang tak lain adalah pimpinan Dapur Teater 23761, Dari sanalah ia mendapatkan nama julukan "Doel", nama "Sumbang" dikaitkan dengan lagu-lagunya yang nyeleneh, vulgar, dan tengil. Ia meraih kesuksesan lewat duetnya dengan Nini Carlina lewat lagu Kalau Bulan Bisa Ngomong, Aku Cinta Kamu dan Rindu Aku Rindu Kamu serta duetnya dengan Ikko lewat lagu Cuma Kamu.
Doel Sumbang juga dikenal sebagai musisi Sunda. Ia menyanyikan lagu tentang kehidupan-kehidupan di sekitar Sunda. Doel Sumbang juga beberapa kali berperan sebagai pencipta lagu bagi sejumlah penyanyi di Indonesia, seperti Ikko, Ita Purnamasari, Yhanti Yuning juga dalam duet Agnes Monica dan Eza Yayang yang kala itu masih menjadi penyanyi cilik dalam album Yess!. Karya - karyanya yang terhitung cukup banyak serta karakter karyanya yang kuat sebagai musisi dan penyanyi membuatnya sering disejajarkan dengan musisi lain seperti Ebiet G Ade, atau Iwan Fals.
Berikut ini adalah beberapa lagu hits doel sumbang (Playlist) yang terdapat dalam aplikasi ini, dan akan selalu kami update dengan lagu terbaru :
- Rindu aku rindu kamu
- Kalau bulan bisa ngomong
- Hak cipta seluruh lagu pada aplikasi ini adalah milik pencipta, musisi dan label musik yang bersangkutan. Jika anda adalah pemegang hak cipta lagu yang ada di aplikasi ini dan tidak berkenan lagu anda ditampilkan, silahkan hubungi kami melalui email developer dan beritahu kami tentang status kepemilikan anda atas lagu tersebut. Kami akan langsung menghapus lagu tersebut.
- File lagu kami dapatkan dan kumpulkan dari file-file yang tersebar bebas di internet.
- Audio telah di kompress, oleh karena itu kualitas suara audio tidak sebagus jika anda membeli CD & DVD aslinya
- Untuk mendapatkan suara audio yang berkualitas tinggi, Belilah CD & DVD Aslinya untuk mendukung artis favorit anda !
Ứng dụng này chứa một tập hợp các bài hát cũ của Doel Sumbang được trình bày ngoại tuyến và có thể tải xuống miễn phí.Doel Sumbang, tên thật là Abdul Wahyu Affandi (sinh ra ở Bandung, Tây Java, ngày 16 tháng 5 năm 1963; 57 tuổi) là một nhạc sĩ đến từ Tây Java. Anh bắt đầu sự nghiệp sân khấu tại "Nhà hát Braga". Và cũng học được rất nhiều điều từ Remy Sylado, người không ai khác chính là người đứng đầu Theatre Kitchen 23761. Cũng từ đó, anh có biệt danh "Doel", cái tên "Sumbang" gắn liền với những bài hát lập dị, thô tục và ngớ ngẩn của anh. Anh ấy đã đạt được thành công khi song ca với Nini Carlina qua bài hát If the Moon Can Speak, I Love You và Rindu I Miss You và song ca với Ikko qua bài hát Only You.Doel Sumbang còn được biết đến là một nhạc sĩ người Sundan. Anh ấy hát một bài hát về cuộc sống xung quanh Sunda. Doel Sumbang cũng đã nhiều lần chơi với tư cách là nhạc sĩ cho một số ca sĩ ở Indonesia, chẳng hạn như Ikko, Ita Purnamasari, Yhanti Yuning, cũng trong bản song ca Agnes Monica và Eza Yayang, lúc đó vẫn còn là ca sĩ nhí của nhóm Yess! album. Nhiều tác phẩm của anh ấy và tính cách mạnh mẽ của anh ấy với tư cách là một nhạc sĩ và ca sĩ khiến anh ấy thường được so sánh với các nhạc sĩ khác như Ebiet G Ade hoặc Iwan Fals.Danh sách phát - Sau đây là một số lượt truy cập trái ngược có trong ứng dụng này:- Đường 1001- Tôi có thể cười- Tôi yêu em- Cô ơi tôi nhớ cô- Ý nghĩa cuộc sống- Căng thẳng vui vẻ- Bandung- Bang- nhăn mặt- Siêu thị tình yêu- Chỉ có bạn- Dordar- Sầu riêng mát lạnh- Mẹ- Hoan hô- Nhà vô địch Sissy- Nếu mặt trăng có thể nói chuyện- Thời Đỏ- Thương mại hóa- Kuntilakunti- Biển- Malioboro- Theo đuổi ân huệ- Mumun- Pangandaran- Pepeling- Sự sụp đổ- quanh co- Soleha- Không đua đâu- Tilu ly hôn- Bài hát tình yêu- Những con rắn và những cái thang- Ceu Romlah- JuwitaĐiểm mạnh và tính năng của ứng dụng:- Âm thanh bài hát rõ ràng- Ngoại hình đẹp và dễ sử dụng- Ngoại tuyến - Không có kết nối internet, nó không chiếm dung lượng- Phát và tạm dừng rất dễ dàng- Tự động phát bài hát tiếp theo- Bạn vẫn có thể nghe ngay cả khi điện thoại bị khóa hoặc mở ứng dụng khác- Lựa chọn phát bài ngẫu nhiên (Shuffle) hoặc tuần tự- Lựa chọn replay/Repeat (lặp đi lặp lại bài hát theo ý muốn hoặc tự động lặp lại tất cả)- Chia sẻ với bạn bè hoặc phương tiện truyền thông xã hội như Facebook, Twitter, Whatsapp và những người khác.- Sử dụng nó làm nhạc chuông, báo thức và âm thanh thông báo- Không chiếm nhiều bộ nhớTUYÊN BỐ MIỄN TRỪ TRÁCH NHIỆM- Bản quyền của tất cả các bài hát trong ứng dụng này thuộc về người sáng tạo, nhạc sĩ và nhãn hiệu âm nhạc có liên quan. Nếu bạn là người giữ bản quyền các bài hát trong ứng dụng này và không muốn bài hát của mình được hiển thị, vui lòng liên hệ với chúng tôi qua email của nhà phát triển và cho chúng tôi biết về tình trạng sở hữu của bạn đối với bài hát. Chúng tôi sẽ xóa bài hát ngay lập tức.- Chúng tôi lấy và sưu tầm các file bài hát từ các file được phát tán tự do trên mạng.- Âm thanh bị nén nên chất lượng âm thanh nghe không được như khi bạn mua đĩa CD & DVD gốc- Để có âm thanh chất lượng cao, hãy mua đĩa CD & DVD gốc để hỗ trợ các nghệ sĩ yêu thích của bạn! Tín dụng bài viết: wikipedia.org
Lần cập nhật gần đây nhất
Lagu Doel Sumbang Mp3 Offline on PC
Lagu Doel Sumbang Mp3 Offline, coming from the developer Lagu Kenangan, is running on Android systerm in the past.
Now, You can play Lagu Doel Sumbang Mp3 Offline on PC with GameLoop smoothly.
Download it in the GameLoop library or search results. No more eyeing the battery or frustrating calls at the wrong time any more.
Just enjoy Lagu Doel Sumbang Mp3 Offline PC on the large screen for free!