Sindrom kelelahan kronis
Chronic fatigue syndrome atau sindrom kelelahan kronis adalah kondisi yang akan membuat Anda sering lelah, lemas, lesu, dan mengantuk. Gejala dari kondisi ini antara lain meliputi nyeri otot dan sulit berkonsentrasi selama setidaknya enam bulan.
Meskipun masih belum dapat diketahui dengan pasti penyebab dari sindrom kelelahan kronis, kondisi yang mungkin terjadi karena sleep apnea ini bisa mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Ini artinya, Anda tidak bisa produktif dan selalu ingin beristirahat atau tidur.
Oleh sebab itu, kondisi ini bisa saja salah satu alasan kenapa Anda sering mengantuk pada siang hari meski sudah tidur cukup. Anda bisa memeriksakan kondisi ini ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
[embed-health-tool-heart-rate]
Pernahkah Anda merasa terus mengantuk padahal sudah tidur dengan cukup? Well, penyebab sering mengantuk semacam ini sangatlah beragam, bisa jadi lantaran kebiasaan tidur yang buruk atau juga masalah kesehatan lainnya.
Hal ini pun terkadang mengganggu Anda melakukan aktivitas harian dan pekerjaan rumah, bukan?
Nah, untuk menghilangkan ngantuk di pagi hari tersebut, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu berbagai penyebabnya di bawah ini. Yuk, simak!
Kekurangan Nutrisi
Jika ingin mendapatkan kualitas tidur yang baik, penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Sebuah studi yang dilakukan pada 2015 dan dimuat dalam jurnal African Health Science menemukan, kekurangan zat besi dapat berdampak negatif terhadap kualitas tidur.
Selain zat besi, vitamin B dapat membantu mengolah makanan menjadi energi. Kekurangan vitamin B dapat membuat tubuh menjadi lelah meskipun waktu tidurmu cukup.
Mengonsumsi obat juga dapat menjadi salah satu alasan mengapa kamu mengantuk ketika jam tidurmu cukup di malam hari.
Sebelum mengonsumsi obat, ada baiknya kamu periksa label obat untuk mengatahui apakah ada efek samping pada obat tersebut, seperti kelelahan atau mudah mengantuk.
Baca Juga: Siap-siap, Komet Nishimura akan Melintasi Bumi Pada 12 September!
Restless Leg Syndrome (RLS)
Restless Leg Syndrome (RLS) adalah penyebab sering mengantuk lainnya yang jarang diketahui. Penyakit saraf satu ini mendorong Anda terus menggerakkan kaki hingga akhirnya membuat Anda sulit tidur. RLS juga menimbulkan sejumlah sensasi, seperti geli, gatal, kesetrum, nyeri, kram, atau kesemutan yang sering terjadi di malam hari.
Penyebab sindrom satu ini pun cukup beragam, namun Anda bisa mengatasinya dengan perubahan gaya hidup. Selain itu, mandi air hangat atau pijat kaki sebelum tidur juga bisa membantu menguranginya.
Kualitas Tidur yang Buruk
Selain durasi tidur, kualitas tidur juga penting untuk diperhatikan. Kualitas tidur yang buruk bisa disebabkan karena adanya gangguan tidur seperti apnea tidur atau sleep apnea.
Apnea tidur adalah kondisi saat pernapasan seseorang terhenti saat tidur sehingga dapat membangunkan kita. Meskipun begitu, sleep apnea dapat membuat tidur menjadi nyenyak dan berkualitas.
Untuk mengatasi apnea tidur, kamu dapat berkonsultasi dengan dokter dan membuat perubahan baru, seperti menurunkan berat badan, berhenti merokok, dan menggunakan perangkat CPAP yang dapat menjaga saluran udara agar tetap terbuka saat kamu tidur.
Selain sleep apnea, insomnia dan kurang bergerak juga dapat mempengaruhi kualitas tidurmu. Sehingga tubuh dapat mudah lelah dan mengantuk ketika kita tidak beraktivitas fisik.
Baca Juga: Atasi Kecemasan hingga Kesulitan Tidur dengan Teknik Pernapasan 4-7-8
Gangguan Kesehatan
Meskipun memiliki waktu tidur yang cukup, beberapa kondisi kesehatan seperti depresi, anemia, atau gangguan tidur tiroid, dapat membuatmu terus-menerus merasa mengantuk.
Untuk mengatasi kondisi kesehatan ini, kamu dapat berkonsultasi dengan dokter. Apalagi jika kamu selalu mengantuk secara terus-menerus.
Baca Juga: Mengapa Seseorang Tidur dengan Mulut Menganga? Ini Penjelasannya
Gangguan tidur juga dapat disebabkan karena faktor lingkungan yang tidak nyaman, seperti suhu ruangan, cahaya, dan suara.
Selain karena faktor lingkungan, cahaya biru pada layar gadget juga dapat mempengaruhi tidurmu. Maka dari itu, hindari dan jauhkan gadget ketika kamu ingin tidur.
Dampak Sering Mengantuk di Pagi Hari
Kebiasaan sering mengantuk di pagi hari bisa berdampak luas terhadap kesehatan maupun kehidupan sehari-hari, berikut beberapa di antaranya:
Itulah berbagai penyebab sering mengantuk dan cara mengatasinya yang perlu Anda ketahui. Bisa dikatakan, kondisi apapun yang membuat Anda tidak memperoleh kualitas dan kuantitas tidur yang baik di malam hari merupakan penyebab sering mengantuk paling utama.
Jika Anda telah menjalani tidur cukup dan masih sering mengantuk, kemungkinan Anda mengalami masalah kesehatan di atas. Jangan ragu konsultasikan masalah tersebut ke dokter agar Anda dapat melakukan penanganan yang tepat.
Di samping itu, Anda bisa membiasakan minum air putih sebelum tidur untuk membantu membuat tidur Anda menjadi jauh lebih nyenyak. Jangan salah, sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa kekurangan asupan air dalam tubuh bisa meningkatkan tingkat stres dan bahkan hingga menyebabkan depresi.
Mengingat pentingnya minum air putih tersebut, pastikan Anda selalu sedia #AQUADULU di rumah agar kebutuhan cairan harian keluarga tetap terpenuhi. Sediakan AQUA galon 19 liter di rumah untuk memenuhi kebutuhan air minum!
1. Why Do I Feel Excessively Sleepy? - Buka
JAKARTA, KOMPAS.TV - Pernahkah kamu mengantuk padahal jam tidurmu semalam sudah cukup? Kondisi tersebut sering kali dirasakan oleh orang-orang dan bikin khawatir sehingga membuat kita bertanya-tanya.
Tidur di malam hari merupakan sarana bagi tubuh untuk beristirahat dan menyiapkan energi ketika bangun di pagi hari. Namun, meskipun jam tidurmu sudah cukup, tetap ada kemungkinan kamu tetap mengantuk.
Ini sembilan hal yang mungkin menjadi penyebab kamu masih mengantuk padahal jam tidurmu sudah cukup, seperti dilansir Healthline.
Diet dan Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Tahukah kamu, makanan dan minuman yang kita konsumsi sebelum tidur dapat memengaruhi kualitas tidur? Faktanya, makan makanan yang berat dan terlalu banyak, dapat mengganggu tidurmu.
Selain itu, minuman yang mengandung kafein dapat mengganggu tidur jika dikonsumsi secara berlebihan.
Jam biologis tubuh yang terganggu
Ritme sirkadian, atau jam biologis tubuh yang berantakan bisa menjadi alasan kenapa Anda masih mengantuk meski sudah tidur cukup. Jam biologis sendiri adalah jadwal kerja setiap organ dan fungsi tubuh manusia secara alami. Jika jam biologis tubuh terganggu, Anda mungkin akan sering mengantuk pada waktu yang tidak tepat.
Kondisi ini bisa jadi akibat perubahan jadwal bekerja yang mengharuskan Anda bekerja pada malam hari. Hal ini tentu saja mengganggu jam biologis, sehingga tubuh yang masih belum beradaptasi akan merasa kebingungan dengan kapan Anda mulai tidur dan bangun.
Contohnya, Anda susah tidur pada malam hari dan mengantuk pada siang hari. Padahal, malam adalah waktunya tidur sementara siang hari adalah waktunya Anda untuk bangun dan beraktivitas. Selain mengatur siklus tidur manusia, jam biologis tubuh berperan untuk mengendalikan produksi hormon, suhu tubuh, dan berbagai fungsi lainnya.
Tidur adalah salah satu kebutuhan penting manusia agar bisa bertahan hidup. Waktu tidur yang ideal untuk orang dewasa adalah sekitar 7-8 jam setiap malam. Meski demikian, bukan berarti sudah tidur cukup maka Anda tidak akan sering mengantuk. Lantas, kenapa sering mengantuk padahal sudah tidur cukup? Nah, simak beragam penyebabnya berikut ini.
Penyebab Sering Mengantuk dan Cara Mengatasinya
Tak dapat dipungkiri, rasa ngantuk berlebihan di pagi hari kerap menjadikan Anda merasa begitu lelah hingga akhirnya menurunkan produktivitas. Bukan tanpa sebab, sering mengantuk biasanya mengindikasikan pola hidup yang kurang sehat atau bahkan hingga gangguan medis.
Akan tetapi, jika Anda tidak secara sadar sering merasa mengantuk walau sudah tidur cukup, Anda mungkin menderita kantuk yang berlebihan (Excessive Sleepiness). Mudah mengantuk bisa disebabkan oleh kondisi kejiwaan seperti depresi, narkolepsi, dan penyakit mental lainnya. Mari simak lebih lengkap di bawah ini.
Rasa kantuk yang sering muncul di pagi hari merupakan satu dari gejala umum depresi. Kondisi ini bisa membuat jadwal tidur Anda mengalami perubahan signifikan, entah menjadi lebih banyak atau lebih sedikit daripada biasanya.
Sebab, depresi akan berdampak pada suasana hati yang kemudian membuat tidur kurang nyenyak, sehingga akhirnya Anda mengalami ngantuk berlebihan saat pagi. Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan terapi atau menggunakan obat-obatan dengan resep dokter.
Di samping itu, merubah gaya hidup juga bisa dilakukan untuk mengatasi depresi, seperti menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, membatasi konsumsi alkohol, dan mengelola stress dengan baik.
Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan, mungkin hal tersebut merupakan penyebab sering mengantuk padahal sudah tidur cukup. Adapun sejumlah obat yang memberikan efek samping rasa kantuk, di antaranya:
Apabila obat memang penyebabnya, maka Anda bisa mengkonsultasikan masalah kantuk ini terlebih dahulu dengan dokter Anda.
Penyebab sering mengantuk di pagi hari berikutnya ialah narkolepsi, yaitu sebuah gangguan neurologis yang menyebabkan otak Anda tidak mampu mengatur siklus tidur dan bangun dengan benar. Akibatnya, Anda menjadi sering mengalami insomnia pada malam hari atau merasa ngantuk berlebihan ketika siang hari.
Penderita narkolepsi bahkan juga bisa tiba-tiba tertidur saat makan atau di tengah percakapan. Selayaknya kondisi depresi, narkolepsi bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Dan bila hal tersebut tidak cukup mengobatinya, maka Anda bisa melakukan konsultasi dengan dokter agar mendapatkan obat yang tepat.
Baca juga: 6 Cara Bangun Pagi Rutin Anti Kesiangan, Patut Dicoba!
Sleep Apnea adalah kondisi di mana Anda berhenti dan mulai bernapas secara berulang ketika tidur sepanjang malam. Hal inilah kemudian menurunkan kualitas tidur Anda sehingga menjadi penyebab sering mengantuk padahal sudah tidur cukup.
Secara umum, terdapat 2 jenis Sleep Apnea yang menjadi penyebab sering mengantuk, di antaranya:
Sementara, gejala-gejala sleep apnea ialah sebagai berikut.
Kondisi ini sebetulnya berisiko menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, hingga diabetes tipe 2 [1]. Untuk pengobatan sleep apnea, terapi bernama continuous positive airway pressure (CPAP) merupakan salah satu alternatif yang cukup efektif [1].